Saya pertama mendengar lagu Nakushita Kotoba di masa SMP (berkat lagu ini, saya mengenal No Regret Life), dan hampir tak dapat membedakan suara Kazusou Oda dengan Masafumi Gotoh dari band Asian Kungfu Generation.Yah, waktu itu ayah saya jauh di Malaysia, Ibu mesti menjaga toko, kakak laki-laki saya yang paling dekat (usia kami hanya terpaut lima tahun) bermain dengan teman-teman sebayanya, keluarga besar saya ada di Pulau Jawa, kakak pertama saya tinggal di lingkungan perusahaannya, dan yang tersisa, praktis, hanya saya seorang diri.
Jika Ibu sedang tak mengizinkan saya bermain di luar, saya biasanya menyalakan televisi dan mencari tontonan anak-anak. Dulu, saya ingat betul, tayangan kartun anak-anak masih banyak diputar, tak seperti sekarang. Karenanya, saya tumbuh menjadi gadis yang tak hanya menyukai kartun, tetapi juga memiliki minat yang besar akan kebudayaan dan musik negara matahari terbit itu. Beruntungnya, untuk mengurangi kecondongan saya terhadap negara bekas penjajah ini, ayah dan ibu juga mengenalkan saya pada budaya Jawa yang, selanjutnya, lebih saya gandrungi. Inspite of the fact that Indonesia, once, had been colonized by Japan, namun harus akui bahwa Jepang itu unik. Yah, meski, sayangnya, Jepang sekarang dikenal dengan negara yang aneh (maraknya benda dan temuan tak lazim, fenomena stalker, pedophile yang dilegalkan, adult video, dan semacamnya) saya tak dapat menahan diri untuk menyukai budaya, sastra, landscape, teknologi, dan keuletan penduduknya---termasuk, aliran musiknya. Sekarang boleh saja yang sedang tenar-tenarnya dari Jepang adalah boyband dan girlband (persis seperti apa yang menimpa Korea Selatan, hanya saja kadar cutesy pada boyband dan girlband Jepang terlalu meruah dan tak jarang membuat saya merasa tidak nyaman) semacam AKB48 (apalagi semenjak Indonesia turut menelurkan sisternya, yaitu JKT48), Hey Say Jump, Morning Musume, dan semacamnya, saya tak akan pernah lupa masa-masa kejayaan Japanese-Rock, Visual Kei, plus band-band legendaris di baliknya. Well, tak usah Japanese Rock dulu yang kita ungkit, bandingkan saja Japanese Pop yang dulu ketimbang sekarang. Utada Hikaru, Ayumi Hamasaki, sampai Masaharu Fukuyama, dan musisi-musisi lain yang dulu namanya tersohor sampai ke benua luar, kini tergantikan oleh boyband dan girlband yang, kalau boleh saya katakan dengan jujur, agak tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kepunyaan Korea Selatan. Di sini, saya bukanlah bias dari K-Pop, saya mengatakan demikian dari sudut pandang seorang pengamat awam yang bahkan tidak terlalu tertarik dengan fenomena boyband dan girlband yang baru-baru ini tengah naik daun Tanpa banyak kata lagi, berikut hitung mundur dari band-band asal Jepang terbaik menurut saya. A lto Saya tidak tahu apakah Aluto dapat disebut sebagai band atau tidak, yang jelas, di wikipedia, disebutkan bahwa duo dari Daigo Fujita dan Honoka Satou ini merupakan band beraliran Japanese-Rock, walau aslinya lagu-lagu mereka terkesan lembut dan melankolis. ![]() Lagu lain yang worth a listen dari duo ini adalah Utautai no Ballad, Kaze To Tada Mae Wo Mita, dan Ai Ni te Furete. Janne Da Arc Merupakan band beraliran Visual Kei yang berasal dari Hirakata, Osaka. Yang membuat saya suka dengan Janne Da Arc adalah, tentunya, vocal dari Yasunori Hayashi yang kekanak-kanakan dan agak cempreng, tak seperti vocalis Visual Kei kebanyakan, juga dentuman drum Shuji Suematsu yang selalu menambah nyawa di setiap karya mereka. Lagu dari Janne Da Arc yang paling saya sukai sejauh ini adalah Wild Fang, Gekkouka (f-yeah this one is so addicting), Mobius, dan Dolls. Nightmare Yang pernah mengikuti anime Death Note---sebentar, biarkan saya menjerit. Oke, bagi yang pernah mengikuti anime Death Note pasti kenal dengan band rock beraliran Visual Kei ini. ![]() Kali itu saya pertama mengenal band satu ini, dan harus saya akui bahwa lagu-lagu mereka keren dan beraura gelap, salah satu poin plus yang menyebabkan mereka pas banget mengisi soundtrack anime semacam Death note. Lagu lain yang pantas didengar dari band ini adalah Raison DEtre (kyaaa, suara Yomi-san di sini seksi betul) dan Nothing You Lose. Ikimono Gakari Tak asing dengan lirik lagu ini Habata itara modoranai to ittte Mezashita no wa aoi aoi ano sora Benar, lirik di atas dapat dijumpai pada lagu Bluebirds milik Ikimono Gakari yang tak lain juga dijadikan soundtrack anime Naruto (dan merupakan salah satu soundtrack yang paling terkenal). Ikimono Gakari terbilang unik lewat perpaduan vocal Kiyoe Yoshioka yang powerful namun masih feminin, disandingkan dengan gitar dan harmonika. Mungkin karena kami (saya dan Kiyoe Yoshioka) memiliki tipikal suara yang sama (aih) maka saya senang mencomot lagu-lagu Ikimono Gakari untuk ditampilkan. Lagu mereka yang powerful selain Bluebirds adalah Hanabi dan Nokori Kaze. Sementara, jika menginginkan lagu yang agak melankolis dari band satu ini, silakan dengar Sakura dan Akane Iro No Yokusoku. No Regret Life Jujur, suara Kazusou Oda, vocalis No Regret Life, di single Nakushita Kotoba itu menyayat hati banget.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |